seorang laki laki
seorang bapak
berdiri tegak
hening
sebuah kaleng kecil di tangannya
seorang perempuan kecil
masih anak anak
terduduk di lantai
airmata di wajahnya
memandangnya
“bapak. berikanlah, bapak”
suara memelas itu begitu lembut
begitu pedih
airmata yang tak henti mengalir
jadi genangan kecil di lantai
bercampur darah
bercampur isak tangis…
seorang laki laki tua
seorang bapak
roboh ke lantai
tanpa suara
di sampingnya di tengah genangan darah airmata
anak perempuan kecilnya
mati menenggak sekaleng racun serangga
anaknya satu satunya
(Saut Situmorang)