mata
jangan kau menangis
walau tak henti sepatu sepatu tentara itu
menghajar dada.
mulut
jangan kau mengeluh
walau terbakar kulit daging
disundut rokok rokok itu.
kaki
jangan kau goyah
walau berjam jam kau berdiri
menahanku terpaksa.
perut
bertahanlah.
rasa mual yang amis itu
cuma listrik menggigit darah.
ah, dada yang malang
jantungmu sudah tak tahan
hampir pecah.
tegarlah, tegarlah
jangan kau sampai berkhianat
itu yang diinginkan mereka!
(Saut Situmorang)
[…] Sumber: Boemipoetra, 8 September 2019. […]