Malioboro Blues

Posted: 22/12/2013 in Puisi

Selamat akhir pekan, penyair salon!

Seorang nenek tua, menawarkan kerupuk tiga rasa, di bising Malioboro lewat tengah malam.

Seorang penyair setengah tua, termangu di tikar di atas trotoar, tiba tiba birnya berubah jadi tiga rasa, Malioboro jadi sunyi seperti bayi mati.

Penyanyi jalanan bernyanyi, lonte nite club menari, penyair inlander mencari metafora di puting backpacker politically correct, dalam semalam.

Tiga kerupuk tiga rasa mengapung di buih bir di ujung botol, di ujung bibir, di ujung malam, di ujung Malioboro tempat nenek tua terbaring lelah.

Selamat akhir pekan, penyair borjuis, penyair inlander, penyair infotainment! Masih belum puas dengan banalitas daun gugur di cangkir kopimu?!

Jogja, 2013
Saut Situmorang

nenek tua Malioboro

Comments
  1. haru melihatnya dia berdagang untuk kebutuhan keluarga ya pak ?

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s